Pages

Selasa, 28 Agustus 2012

akhirnya mampu kutulis...

Inilah yang ingin kubagi
satu nama...


Kawan... inilah cerita yang sebnarnya aku ingin bagi bersama kalian. Kala duduk dalam meja kecil yang kita naungkan matahari dengan kobaran semangat kebersamaan kala itu. Mungkin kalian bisa langsung menebak apa yang aku mau ceritakan. Hal yang tersirat disetiap senyumku.. tawaku.. ceritaku.. bahkan doaku bercerita tentang dia.
...... kalian respon dengan
Ekspresi, tanggapan, ejekan ringan... dan lain sebagainya. Tak  lain adalah bukti bahwa kalian menyayangiku. Dan tak ingin aku jatuh ke dalam hal yang buruk.
Aku mengerti perasaan kalian... sangat megerti... karena aku pernah berada dalam posisi kalian. Melihat orang yang kita sangat sayangi memilih jalan yang salah.. padahal kita tahu kita mampu memperingatkanya. Tapi jika itu kita lakukan itu akan menyakitinya... mengurai senyum.. mengikis tawa.. meski dalam doa yang lain. Karena itu bagian dari hati...
Sangat naif jika aku tak tahu apa yang kulakukan saat ini adalah hal yang salah...
Aku menyadarinya.. sangat menyadarinya...
Lantas kenapa aku memilihnya...
2 minggu yang lalu... aku sudah mencoba untuk berhenti menerima semua pemberianya yang aku akui sangat membuatku merasa aku tak pantas mendapat semua yang dia berikan. Teman... mudah bagiku untuk pergi meninggalkanya... karena saat itu dia masih seeprti lalunya pribadi biasa dan perasaanku belumlah terlalu dalam (aku percaya bahwa ini hanya kata pujangga)== (semua itu tergantung sugesti kita.. kalau kita bilang bisa.. berarti akan bisa). Sekali lagi kawan... sangat mudah....
Bahkan aku menjalani kehidupanku seperti biasa... dengan tawa.. tingkah.... laku yang seperti biasanya...
Namun... pernahkan kamu merasa dihantui perasaan tidak enak karena telah menyakiti seseorang..???
Kenapa aku bilang dialah yangselalu memberi... bak cucuran air di indahnya surau di tepian pegunungan.. ia mata air yang mengalirkan hal baik tanpa henti..
Allah mengirimkan banyak rizki melalui orang orang di sekitar kita.. begitupun dia.
Dia mengajariku banyak perasaan indah yang seharusnya tak aku rasakan saat ini.. (karena bagiku hidupku bukan untuk menikmati perasaan itu sekarang). Tegakah kita menyakiti orang yang baik pada kita, bahkan kita belum bisa membalas kebaikanya. Perhatianya, beberapa larangan, beberapa pinta yang semua untuk menjaga dan membimbingku. Aku adik kecilnya.. yang ingin dia bimbing agar kelak menjadi gadis sholehah yang mendampinginya.
Aku tak merasa dipuja... tapi aku merasa ada tangan panjang orangtuaku melalui dia.. (dia orang pertama yang aku kenalkan pada kedua orangtuaku)
Aku tak merasa dimanja... tapi dialah orang yang membuatku yakin, membuatku berani memilih untuk jujur dan meminta izin untuk bersamanya kepada kedua orangtuaku... bersama karena hanya ingin mengenalnya lebih dekat.
Aku tak merasa diatur (karena dia menerima dan mengajariku dengan kesabaran yang mampu meluluhkan hati pribadi manapun yang mengenalnya.... karena kebaikanya begitu lembut dan tak memihak)
Itu aku... tapi dia...
Dia berbeda... berbeda...

Aku adalah bagian dari rencana yang dia telah jadikan proposal hidupnya (caneline) (aku sadar itu rencananya... Allah lah pemilik kuasa... tapi aku tidak ingin menyakitinya lagi dengan berusaha mengehentikan mimpinya kala itu).
 Aku tak pernah mengenalnya. Saat bertatap muka denganya dalam suatu forum apapun, saya selalu merasa familiar dengan dirinya. Tapi sungguh aku tak mengenalnya. Sama sekali..
Tapi dia... sejak 1 tahun yang lalu.. dia menuliskan namaku dalam caneline milikinya.
Dia tidak memaksaku untuk bersamanya.. dia membebaskanku untk memilih jalanku sendiri...
................ dan masih banyak lagi tentang dia

Aku bodoh jika bertahan sekarang.. untuk orang yang jauh dari sempurna..
 orangyang masih dalam jalan menuju sholeh (tapi aku ganggu),
orang yang masih hangat kobaran semangatnya mengejar cita (akademik... prestasi.. semangat belajar.. aku tak ada apa2nya dibanding dia)
orang yang sedang giat giatnya dengan semangat pergerakanya (malah kurusuhi rapat kerjanya dengan manjanya aku yang ingin diperhatikan)
orang yang sedang berusaha menjaga sholatnya (bahkan tak lupa dia memarahiku yang terjebak rapat lewat tepat waktu sholat)
orang yang pantas bersanding dengan bidadari bumi yang sholehah (bukan aku... aku tahu ituuuu.. sangat tahu... dan karena jodoh milik Allah...)
orang yang menjadikan dirinya tauladan bagi adeknya... si cakep rizqi (sedang aku.. apa... apa yang bisa aku berikan untuk adik2ku)
====lihatlah aku bak duri dalam jalannya==== #aku menangis karena menyesali keputusanya memilihku dibanding bertahan untuk menunggu waktu yang tepat dangan orang  yang tepat...
.........................

Berulang kali kawan... aku membenci diriku... diriku yang tak tahu diri..
Banyak cinta dan kasih dari orang orang di sekitarku, seperti kalian sahabatku (tapi aku masih menerima cintanya)
Sudah tahu aku jalan yang kupilih dekat dengan dosa (untuk itu... aku  terus berusaha menjauhinya)
Banyak bimbingan.. banyak cerita yang lain.. banyak sosok inspiratif yang lain (kenapa aku memasukan dia dalam list orang baik)
.....................................
Caneline miliknya.. hanya membuatku menangis sepanjang sujudku...
Harusnya sejak dulu aku tak mengenalnya dan terus mengabaikannya.. mengabaikan jalan yang mendekatkanku denganya.
Tap jika aku menjauh aku tidak bisa”
Ini sugesti atau bisikan buruk yang ada... yang aku simpulkan 2 minggu yang lalu. Saat dia berusaha meyakinanku dengan banyak hal.. karena dimatanya waktu dan orang yang tepat baginya sudah datang. Dampaknya hanya warna dari apa yang aku jalani. Warna dengan batasan interaksi... batasan hal yang aku berikan sebagai feedback. Awalnya dia mengutarakan keidakmengertianya... (tapi tak pernah berjawab) akhirnya dia memilih untuk diam dan mulai memahamiku dalam diamnya... dalam sabarnya yang sangat luas jika diibaratkan petak plot dalam analisis vegetasi (inget praktikumku) dalam meyakinkanku akan banyak hal...

Menjalani dengan perasaan yang ada.. dengan persiapan bahwa hal yang ada kini adalah sebuah kesia siaan... (naudzubillah)

Meski doaku... (dia yang mengajariku untuk memohonkan pinta ini)

Bahwa hal yang telAh kini dan nanti kami rasakan dan rencanakan bukanlah kesiaan-siaan (aamiin ya Rabb===aku masih berucap sepenuh hati saat hal ini menjadi topik bahasan kami). Caneline kami.... yang kami jadikan buku harian kecil tempat pondasi setiap hal yang kita ingin bagi diantara kita. mimpi.. semangat... ilmu... kasih...


Doakan aku mampu pergi kawan...
Di waktu cepat dan tidak menyakitinya...
Membingkai jalan ini dengan lebih baik...
Memiliki keberanian putusan seperti yang seseorang lakukan (sahabatku kamu tahu siapa)
Keputusan akan memperbaiki yang ada...

#sungguh perasaan ini... membuatku serba salah... membuatku membenci hati dan diriku sendiri. Karena akulah yang salah... andai 1 tahun yang lalu aku tak memunculkan batang hidungku di area yang bisa ia temui. Andai aku  tak merasa kePDan.. untuk bilang ke ibuku tentang seseorang yang aku ingini untuk bersamanya...
Aku salah... dan aku salah...
Aku takut... aku sangat takut...
Sakit... kala tangisku teralaskan tentangnya... tolong aku kawan..

*18:53 Jumat 24 Agustus 2012 di kamarku di rumah kecil yang ayahku bangunkan dengan cinta dan rizky dari sang maha Agung

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih telah berkunjung, maaf belum bisa menulis dengan baik.. jazakillah :)