ada sebuah pertanyaan lucu,
bagi kalian pecinta tumblr, yang suka diirnya menikmati rasa baper sambil baca tulisan
dari akunya mas Mbeer tumblr,
pasti sudah g asing lagi kan, kalo tulisan mas mbeer ini membuat kita BAPER SEBAPER BAPERNYA (*nyanyi)
but, aku g akan membahas tumblr nya mas mbeer terlalu jauh,
jadi ada seorangpenyanya yang berkomentar,
bahwa jika yang dutulis adalah tentang kesedihan, itu beratoi adalah sebuah tulisan dari tangisan. kenapa tidak mencoba menulis tentang kebahagiaan, ahrapan, yang merupakan makna dari sebuah penerimaan tentang masa lalu?
" Menulis itu hebat, kau mencoba mengartikan apa yang begitu rumit di kepala menjadi kata-kata yang bisa dicerna. Dan tak sadarkah kau? Dengan menulis masa lalu, sebenarnya kau telah mampu menerima ia yang telah pergi.
bagi kalian pecinta tumblr, yang suka diirnya menikmati rasa baper sambil baca tulisan
dari akunya mas Mbeer tumblr,
pasti sudah g asing lagi kan, kalo tulisan mas mbeer ini membuat kita BAPER SEBAPER BAPERNYA (*nyanyi)
but, aku g akan membahas tumblr nya mas mbeer terlalu jauh,
jadi ada seorangpenyanya yang berkomentar,
bahwa jika yang dutulis adalah tentang kesedihan, itu beratoi adalah sebuah tulisan dari tangisan. kenapa tidak mencoba menulis tentang kebahagiaan, ahrapan, yang merupakan makna dari sebuah penerimaan tentang masa lalu?
" Menulis itu hebat, kau mencoba mengartikan apa yang begitu rumit di kepala menjadi kata-kata yang bisa dicerna. Dan tak sadarkah kau? Dengan menulis masa lalu, sebenarnya kau telah mampu menerima ia yang telah pergi.
Bukankah untuk menulis, kamu harus mengingat alasan ia pergi?
Aku menulis untuk berterima kasih. Dia pernah begitu berhaga. Dan karena kepergiannya, aku kini menemukan bahagia. "
mengingat alasan dia pergi...
maka, sebenarnya menulis itu adalah sebuah terapi
bagi jiwa jiwa yang ingin move on (ini salah satu efek posistif sih, hehehe).
aku kasih contoh,
tulis aja sesuatu kenangan manis bersama si dia (bukan berarti kita baper, trus ingin momen itu keulang kembali lho ya)
tapi menulislah karena menghargai dari sebuah momen itu,
yang nilainya menajdi sebuah kenangan (g harus yang manis deh, lucu sebel dll juga boleh)
ini karena saya pribadi lebih suka nginget kejadian yang baik...
kebaikan orang lain lebih tepatnya :)
so aku kasih contoh...
dulu si abang itu sweet banget (menurutku).
setelahlibur puasa dan menjelang lebaran..
kami tak bersua untuk kurun waktu yang luamyan lama
(maklum... cinta zaman kampus itu, jarak jawa tengah ke jawa timur itu udah LDR level akut)
kalo rindu jangan ditanya...
saling ucap rindu biasa sih....
(biasanya aku dulu yang bilang rindu, maklum...tipikal manusia ekspresif. sedangkan si abang yang 180 derajat karakternya kebalik.. hanya menanggapi dengan sisi introvertnya yang ngangenin pol)
lanjut,
dari setelah sampai di surabaya...
belum kemana mana....
bahkan naruh barang di kos surabaya aja enggak...
langsung mampir ke kos aku..
dengan polosnya tiba tiba bilang sudah ada di depan kos.
dan...
"aku hanya ingin, orang pertama yang aku lihat dan aku mintai maaf pertama kali di sini itu kamu dek..."
.....
sesederhana itu dia...
aku yang masih jadi anak kosan...
menyiapkan minuman dan sedikit cemilan (dasarnya dia g suka ngemil, yang disentuh hanya minumnya).
setelah istirahat dia izin pulang.
waktu itu, entah apa yang dipikiran saya,
yang jelas... saya sangat bersyukur.
ada orang yang begitu lembut hatinya
itu sederhana,
tapi itu sungguh wujud care yang sangat menyentuh.
dia bukan pribadi yang suka gombal.
bahkan jauh dari kata romantis.
cuek adalah pribadinya..
namun niat tulus untuk membuat orang lain bahagia..
memastikan orang yang disayanginya adalah orang pertama
yang memberinya maaf...
itu sungguh sweet...
dan dulu orang itu pernah aku sebagai subjeknya :)
0 komentar:
Posting Komentar
terimakasih telah berkunjung, maaf belum bisa menulis dengan baik.. jazakillah :)