Pages

Senin, 01 Juli 2013

Orang pinggiran

Tentang orang pinggiran...

Kemaren saya berkesempatan melihat sebuah acara d televisi.. Orang pinggiran.. Begitulah judul dari acara yang menyuguhkan sekelumit kisah nyata kehidupan keluarga yang kurang mampu.. Bagaimana mereka berusaha memampukan dirinya untuk bertahan hidup.

Kala itu sayq menikmati hari Di hangatnya keluarga kecil tempatku dibesarkan. Ayahku diatas kursi kayu yg melekat semenjak musibah kecelakaan menimpa beliau. Ibukku sedang memijat lembut adekku yang paling kecil karena demam Pasca prosesi sunat beberapa hari yang lalu. Kami menikmati acara yang disajikan Di televisi.
Ayahku menyirihku makan. Karena seharian aku belum makan karena berkunjung kebeberapa rumah saudara.
Akhirnya aku mengambil sedikit nasi yang kusiram dengan kuah merah, alih alih melegakan hati ayahku.
Sore itu diceritakan kisah mengenai H bocaj cilik berusia 8 tahun yang harus bersusah payah untuk mencarI pengisi perut Di hari harinua. Adek kecik yang cakep ini terlahir d keluarga nelayan yang kurang adanya.. Ditengah kondisi ibunya memiliki bayi kecil yang ditibggal pergi oleh ayahnya. Adek kecil ini haris berjuang untuk memberikan apapun yang bisa bernilai penuambing hidup bagi ibu dia dan adeknya. Dia ikut mendorong perahu nelayan agar diberi ikan yang ia hqrus jualkan. Ikan hasil tangkapan haris ia jual dengan bwrjalan kaki sepanjang hari. Jangan tanakan hasilnya... Bahkan untuk melihaynya berjalan tanpa alas kaki dari pagi hingga sore dobawah teriknya matahari itu sungguh tidak sepadan dengan rupiahbyang ia dapatkan... Adekku.....
Adek ini tidak memiliki alas kaki... Alas kakinya hanya satu yang kebesaran Dan telah rusak... Itupun harus ia ganjal dengan plastic... Astagjforullah.. Adekku...

Sebulan sekali ia diberi rezeki tambahan oleh Allah berupa kesempatan intuk membantu disebuah tambak udang yang sedang panen. Dengan bekerja mengisi air piluhan bak... Memindahkan bibit udang ke berausan plastik kecil. Memasukkan es batu ke dalam bak bak yang besar... Itu semua dia harusbkerjakqn.. Tubuh mungilnya... Hanya untuk mendaoatkan uang satu lembar... 1000 rupiah.....
Astahfirullah.... Adekku.....

Saya tidak tahu kelanjutan cerita dari acara tersebut. Sungguh saya tidak sanggup menyaksikanya. Bahkan saya merasa sudah tidak layak makan. Nafsu makan saya benar benar hilang.
Saya segera pergi. Tidak ingin orangtuaki melihat saya berlinang air Mata.
Sungguh 2,5% miliknya masih Allah titipkan pada kita semua... Adekku....
Terimakasih untuk sempat melihat acara ini. Dari sinilah celah semoat bagi saya untuk lebih bersyukur. Untuk mlwbih menghargai setiap butir nasi yang ada d setiap suapnya. Untuk lebih menghargai arti peejuangan dan kerja keras. Untuk menghargai nikmat Islam Dan segala keteraturanya.
Disinilah sayq tahu dan menjadi ingat atas rizki kita.. Kemana harisnya kita berbagi 2,5%...
Bismillah....
Ya Allah... Jagalah Kami dengan Islam.. Dan bimbing Kami... Limpahkan rizki dan lapangkan pengharapan rizki Kami... Agar Kami lebih mampu tolobg menolong dibawah agamu... Aamiin...

-Bis menuju cilegon
Solotigo 29 juni 2013 16:46-

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih telah berkunjung, maaf belum bisa menulis dengan baik.. jazakillah :)